 |
| Ilustrasi penggunaan layanan perbankan digital yang meningkat di momentum transformasi digital. (Foto Pexels) |
BorneoTribun Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate mengatakan digitalisasi telah membuat Indonesia lebih tangguh dalam beradaptasi dan pulih lebih cepat dari pukulan pandemi COVID-19.
Hal ini terlihat jelas dari kemampuan Indonesia dalam beradaptasi menggunakan ekonomi digital untuk bertahan dan menghidupkan kembali perekonomian nasional.
“Hadirnya transformasi digital di berbagai lini kehidupan, perlu kita syukuri agar bangsa Indonesia mampu menunjukkan ketahanannya di berbagai sektor,” kata Johnny seperti dikutip dari siaran pers, Rabu.
Lebih lanjut, Johnny membuka data terkait kondisi ekonomi digital Indonesia yang menunjukkan hasil positif dan berhasil menopang kondisi perekonomian nasional.
Dari UMKM digital, terjadi pertumbuhan sebesar 5,44 persen (YoY) pada kuartal II 2022.
Kemudian pertumbuhan ekonomi digital juga didukung oleh kehadiran dua decacorn dan sembilan unicorn asli Indonesia yang diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan percepatan transformasi digital nasional.
Perbaikan di sektor ekonomi juga diimbangi dengan penanganan COVID-19 yang tepat sasaran.
Dalam studi yang dirilis John Hopkins University, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penanganan pandemi terbaik di dunia.
Indonesia termasuk dalam lima besar negara di dunia yang paling banyak memberikan vaksin COVID-19 kepada rakyatnya dengan total 432 juta dosis suntikan.
“Kondisi ini menunjukkan ketahanan bangsa di bidang kesehatan yang menjadi kunci pemulihan bangsa pascapandemi dan semua itu hanya dapat dicapai melalui kerjasama dan gotong royong, serta kerjasama Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di bawahnya. kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," kata Johnny.
Dalam rangka meningkatkan ketahanan bangsa di era kedaulatan digital ke depan, Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat dan menambah infrastruktur yang mendukungnya.
Mulai dari membangun infrastruktur digital, memobilisasi lebih banyak talenta digital, hingga mendorong sistem smart city untuk menjalankan administrasi di setiap wilayah di Indonesia.
Dengan demikian, semuanya dapat mendukung dan menumbuhkan kondisi ekonomi dan sosial secara nasional.
“Mari terus berjuang untuk pengembangan SDM digital Indonesia yang unggul dan berdaya saing melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. Kita tidak boleh lengah dan berpuas diri untuk berkolaborasi menghadapi masa depan dengan semangat 'Sembuh Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'," tutupnya.
(LK/ANT)
