Kominfo Bahas Peluang Kerjasama Asing untuk Satelit

Kominfo Bahas Peluang Kerjasama Asing untuk Satelit
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Konferensi Pers usai melakukan pertemuan dengan perwakilan Maxar, di Ruang Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (24/5/2021). ANTARA/HO-kominfo.go.id/pri.

BorneoTribun Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate bertemu dengan perwakilan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Maxar, membahas peluang kerja sama untuk satelit telekomunikasi.

"Kami juga mendiskusikan terkait dengan kebutuhan satelit Indonesia sampai dengan 10 tahun ke depan, di mana tadi kami menyampaikan bahwa Indonesia sebagai salah satu di negara ASEAN yang membutuhkan banyak sekali kapasitas satelit," kata Johnny, dalam keterangan pers, Selasa.

Indonesia membutuhkan kapasitas 1TBps untuk pemerataan layanan telekomunikasi, jumlahnya diperkirakan masih akan meningkat.

Maxar memiliki pengalaman dalam teknologi satelit, diantaranya menyediakan satelit BRI, satelit Merah Putih dan satelit Nusantara di Indonesia.

Menurut Johnny, Indonesia membutuhkan banyak kapasitas satelit untuk cadangan atau backup.

"Masih banyak kebutuhan satelit untuk pemenuhan kebutuhan telekomunikasi kita, baik untuk electronic government maupun kebutuhan komunikasi lainnya," kata Johnny.

Kementerian juga membahas peluang pemanfaatan transfer teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang satelit dan telekomunikasi. Mereka juga membahas potensi pemanfaatan komponen dan konten lokal, atau yang sering disebut sebagai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Ini kami diskusikan dan kami harapkan tentu pertemuan ini akan bisa nanti kita kembangkan dalam langkah-langkah yang lebih konkrit untuk memenuhi kebutuhan Indonesia, sekaligus membangun relasi dan kerja sama ekonomi yang lebih erat antara Indonesia dan Amerika Serikat, antara Kominfo dan perusahaan-perusahaan teknologi Amerika Serikat," kata Johnny.

Kerja sama untuk telekomunikasi dan satelit dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat, bertujuan agar Indonesia bisa meningkatkan internet link ratio dan memperkecil disparitas internet antarwilayah.

"Ini untuk kepentingan penyelenggaraan electronic government, untuk kepentingan digital ekonomi, untuk kepentingan smart city, digital health, digital education dan aplikasi-aplikasi digital lainnya masa kini dan masa depan," kata Johnny.

Oleh: Antaranews
Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini